Sifat Fisika dan Sifat Kimia Zat

Zat  adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang, setiap zat mempunyai  sifat yang berbeda.  Sifat yang dapat diamati secara langsung tanpa mengubah susunan zat, misalnya wujud, warna, kelarutan, daya hantar listrik, dan kemagnetan. dinamakan sifat fisika. Setiap zat secara umum apabila menerima panas akan memuai dan menyusut bila didinginkan. Berikut penjelasan mengenai perubahan fisika dan perubahan kimia.

A. Sifat Fisika Zat
Sifat fisika adalah perubahan yang dialami suatu benda tanpa membentuk zat baru.
Sifat ini dapat diamati tanpa mengubah zat-zat penyusun materi tersebut. Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, kemagnetan, dan kekentalan. Berikut ini pembahasan mengenai sifat-sifat fisika tersebut :

1. Wujud Zat
Zat dapat memiliki tiga macam wujud, padat,cair dan gas. Wujud zat dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, perubahan wujud zat dapat dikarenakan zat menerima panas atau melepaskan panas.
 adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang Sifat Fisika dan Sifat Kimia Zat
Contoh dari perubahan wujud zat disebakan karena zat  menerima panas adalah proses melebur yaitu proses dari zat padat menjadi zat cair. Proses perubahan wujud yang lain adalah, mengembun, menguap, menyublim, dan membeku. Susunan partikel zat padat, cair dan gas memiliki susunan yang berbeda satu dengan yang lain
  • Zat padat memiliki parikel-partikel yang menempati posisi yang tetap,gaya tarik-menarik yang kuat, dan gerak partikel hanya berupa getaran.
  • Zat cair memiliki jarak antar partikel tetap dan agak berjauhan,gaya tarik menarik antar partikel lemah, gerakan partikel lebih lincah dan partikel dapat berpindah tempat.
  • Gas memiliki jarak partikel yang berubah ubah, hampir tidak ada gaya tarik-menarik , dan gerakan partikel sangat bebas.

2. Warna Zat
Setiap benda memiliki warna yang berbeda-beda. Warna merupakan sifat fisika yang dapat diamati secara langsung. Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang membedakan antara zat satu dengan zat lain. Warna merupakan salah satu sifat fisika sua tu zat. Setiap jenis benda memiliki warna yang berbeda-beda. Misalkan saja besi dan tembaga memiliki warna yang berbeda.

Warna merupakan sifat fisika yang dapat kita amati secara langsung.Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang membedakan antara zat satu dengan zat lain. Misal, aluminium berwarna silver, dan karbon berwarna hitam.

3. Kelarutan
Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat fisika.  Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat terlarut  (solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent). Biasanya jika zat pelarutnya air sering disebut dengan larutan, misalnya gula yang larut dalam air biasa disebut larutan gula.

Air merupakan zat pelarut untuk zat-zat tertentu. Tidak semua zat dapat larut dalam zat pelarut.
Misal, garam dapat larut dalam air, tetapi pasir tidak dapat larut dalam air. Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat fisika. Kelarutan suatu zat dapat bergantung pada suhu, derajat keasaman, dan jenis pelarut.

4. Daya Hantar Listrik
Daya hantar listrik merupakan sifat fisika. Setiap benda mempunyai sifat penghantaran listrik yang berbeda, hampir seluruh logam merupakan penghantar listrik yang baik. Benda yang dapat menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor seperti  aluminium, tembaga, besi, sedangkan benda yang sulit menghantarkan listrik disebut isolator seperti karet, kayu, dan plastik, daya hantar listrik pada suatu zat dapat diamati dari gejala yang ditimbulkannya.

Misalkan, jika seutas tembaga dihubungkan dengan baterai dan sebuah lampu. Akibat yang dapat kamu amati adalah lampu dapat menyala, Sebaliknya jika kawat tersebut kamu ganti dengan isolator seperti plastik, atau kayu , maka lampu tidak akan menyala. Dapat kita simpulkan bahwa daya hantar listrik merupakan sifat fisika.

5. Kemagnetan
Kemagnetan suatu benda merupakan sifat fisika suatu zat. Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet Benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.

Misal, terdapat campuran antara serbuk besi dan pasir. Pemisahan campuran ini tidak dapat dilakukan dengan penyaringan atau pengayakan. Cara yang lebih mudah adalah dengan mendekatkan sebuah magnet pada campuran tersebut. Serbuk besi termasuk bahan magnetik, maka akan tertarik pada magnet tersebut. Perbedaan sifat magnetik zat dapat digunakan untuk memisahkan suatu zat dalam campuran.

6. Titik didih dan titik lebur
Titik klebur dan titik didih suatu zat merupakan sifat fisika zat  Titik didih adalah suhu dimana suatu zat mendidih, sedangkan titik lebur adalah suhu dimana zat padat melebur. Pada zat cair seperti air dan alkohol mempunyai titik didih yang berbeda, titik didih air 100ºC sedangkan alkohol 78 ºC, sedangakan tembaga mendidih di suhu 1.187ºC. Titik didih suatu zat dapat naik dengan cara menaikan tekanan dan menambahkan ketidak murnian pada zat tersebut, begitu pula sebaliknya.

Titik lebur suatu zat dapat berubah-ubah dipengaruhi oleh tekanan udara,dan ketidakmurnian zat. Apabila tekanan udara luar berubah-ubah, maka titik lebur zat juga akan mengalami perubahan. Hal ini dapat ditunjukkan bahwa pada tekanan udara lebih dari 76 cmHg es akan melebur di bawah suhu 0ºC, sedangkan dengan penambahan ketidakmurnian zat titik lebur zat akan menurun.

Garam yang dicampurkan dengan es batu dapat menurunkan suhu es hingga di bawah 0ºC. Peristiwa ini dapat digunakan untuk mendinginkan air menjadi es pada pembuatan es krim. Turunnya suhu disebabkan garam menurunkan titik lebur es.

B. Sifat Kimia Zat
Sifat kimia adalah sifat suatu zat yang berhubungan dengan terbentuknya zat jenis baru. Berikut ini beberapa contoh sifat kimia yang dimiliki suatu benda. Beberapa sifat kimia suatu zat antara lain sebagai berikut.

1. Mudah Terbakar
Sifat mudah atau sukar terbakarnya suatu zat merupakan sifat kimia. Dengan mengetahui sifat dari bahan-bahan yang mudah terbakar, kita akan dapat menggunakannya secara aman. Sifat mudah atau sukarnya zat terbakat termasuk sifat kimia zat.

2. Membusuk
Pembusukan merupakan salah satu sifat kimia dari suatu zat. Akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu makanan atau minuman, dapat mengakibatkan makanan dan minuman tersebut membusuk dan berubah rasa menjadi asam.  Pembusukan makanan akan menyebabkan rusaknya nilai gizi, tekstur, serta rasa dari makanan sehingga tidak layak dikonsumsi karena berbahaya bagi kesehatan. Ada beberapa hal yang menyebabkan pembusukan pada masakan, adalah:
  • Mikroorganisme dapat berupa ragi, jamur, atau  bakteri.
  • Ontolisis, yaitu adalah proses pembusukan makanan dikarenakan zat yang terkandung dalam makanan itu sendiri dan adanya reaksi kimia antara zat yang dikandung dalam makanan dengan oksigen di udara sekitar

Untuk menghidari proses pembusukan pada makanan dapat dilakukan beberapa teknik baik yang menggunakan teknologi tinggi maupun teknologi yang sederhana. Inti dari pengawetan makanan adalah suatu upaya untuk menahan laju pertumbuhan mikro organisme pada makanan. Berikut adalah beberapa teknik standar yang telah dikenal secara umum oleh masyarakat luas : Pendinginan, Pengasapan, Pengalengan, Pengeringan, Pemanisan, dan Pengasinan.

3. Berkarat
Reaksi antara logam dan oksigen dapat mengakibatkan benda tersebut berkarat. atau biasa disebut korosi. Logam, seperti : besi dan seng memiliki sifat mudah berkarat. Terdapat benda-benda yang tidak dapat berkarat, seperti: plastik dan kaca. Berkarat merupakan sifat kimia, sebab terjadi reaksi yang menghasilkan zat jenis baru.

Karat merupakan hasil reaksi oksidasi suatu logam , atau istilah lainnya korosi. Besi yang mengalami korosi membentuk karat dengan rumus Fe₂O₃.xH₂O. Korosi atau proses pengaratan merupakan proses eletro kimia. Pada proses pengaratan, besi (Fe) bertindak sebagai pereduksi dan oksigen (O₂) yang terlarut dalam air bertindak sebagai pengoksidasi. Persamaan reaksi pembentukan karat sebagai berikut:
Anoda: Fe(s) → Fe²⁺(aq) ) 2e⁻
Katoda: O₂(g) + 4H⁺(aq) + 4e⁻ → 2H₂O(l) 
Beberapa cara untuk menanggulangi besi atau logam lain agar tahan dari proses perkaratan:
  • Melapisi besi atau logam lainnya dengan cat.
  • Membuat logam dengan campuran yang serba sama atau homogen ketika pembuatan atau produksi besi atau logam lainnya di pabrik.
  • Pada permukaan logam diberi oli atau vaselin
  • Menghubungkan dengan logam aktif seperti magnesium  melaui kawat agar yang berkarat adalah magnesiumnya. Hal ini banyak dilakukan untuk mencegah berkarat pada tiang listrik besi atau baja. Mg ditanam tidak jauh dari tiang listrik.
  • Melakukan proses galvanisasi dengan cara melapisi logam besi dengan seng tipis atau timah
4. Mudah Meledak
Interaksi zat dengan oksigen di alam ada yang mempunyai sifat mudah meledak, seperti: magnesium, hidrogen, dan natrium. Sebuah ledakan adalah peningkatan dalam volume dan pengeluaran energi  dengan  cara yang membahayakan, biasanya dengan pengeluaran suhu yang tinggi dan penghasilan gas. Ledakan ada yang bersifat alami atau buatan, contoh ledakan yang bersifat alami adalah ledakan gunung merapi.

5. Beracun
Terdapat beberapa zat yang memiliki sifat kimia beracun, antara lain: insektisida, pestisida, fungisida, herbisida dan rodentisida. Zat beracun tersebut digunakan manusia untuk membasmi hama, baik serangga maupun tikus. Bahan kimia beracun dikenal sebagai bahan kimia yang dalam jumlah kecil dapat menimbulkan keracunan pada manusia.

Umumnya zat-zat toksik masuk lewat pernapasan atau kulit, kemudian beredar ke seluruh tubuh atau ke organ-organ tertentu, tetapi dapat pula zat-zat tersebut berakumulasi, contoh dari Golongan pestida, yaitu organo klorin, organo fosfat, karbamat, arsenik.

C. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan yang merubah suatu zat dalam hal bentuk, wujud atau ukuran, tetapi tidak merubah zat tersebut menjadi zat baru . Salah satu ciri dari perubahan fisika adalah bersifat reversibel artinya dapat kembali ke bentuk semula, contohnya apabila air di panaskan kemudian mendidih, lalu terjadi menguapan, maka uap tersebut dapat kembali menjadi air jika didinginkan.

Jika suatu zat membeku, mendidih, menguap, tersublimasi, atau terkondensasi, maka zat tersebut mengalami perubahan fisika. Pada perubahan ini terjadi perubahan energi, namun jenis zat atau sifat kimianya identitas  tidak mengalami perubahan.

Contoh perubahan fisika adalah perubahan kapur barus yang disimpan di dalam lemari lama kelamaan mengecil atau habis dikarenakan kapur barus menerima kalor dari lingkungan, atau air yang dipananaskan kemudian terjadi penguapan, uap yang terjadi kemudian mengalami kondensasi sehingga menjadi air kembali

D. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan dari suatu zat atau materi yang menyebabkan terbantuknya zat baru. Ciri-ciri perubahan kimia adalah: terbentuk zat jenis baru, zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula, diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia. Selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi.

Contoh perubahan kimia apabila kita membakar kertas, maka terdapat abu yang diperoleh akibat proses pembakaran. Kertas sebelum dibakar memiliki sifat yang berbeda dengan kertas sesudah dibakar. Contoh lain dari  perubahan kimia, antara lain: roti membusuk, susu yang basi, sayur menjadi basi, telur membusuk, telur asin, besi berkarat, dan lain-lain.
Lebih baru Lebih lama