Kontaktor magnetik adalah sakelar daya yang bekerja dengan prinsip kerja yang kemagnetan. Cara kerja kontraktor magnetik yang sederhana menjadikannya banyak pengguna dari pada cam swicth, atau jenis kontaktor lainnya. Mungkin Anda tahu bahwa cam switch merupakan sakelar yang memiliki cara kerja manual. Hal ini mengakibatkan 100% harus ditangani operator. Dalam ulasan kali ini, mari kita membahas bagaimana cara kerja kontraktor magnetik ini. Dengan mengetahui bagaimana cara kerja magnet pada kontaktor magnetik, Anda bisa memanfaatkan keuntungan penggunaannya.
Cara kerja kontraktor magnetik tidak bisa dipisahkan dengan jenis kontaktor yang beraliran AC (Alternating current). Baik itu untuk input yang bertegangan 220 Volt ataupun 380 Volt. Karena kita tahu bahwa tegangan tidak ada pengaruhnya saat menggunakan kontaktor. Namun pemilihan kontraktor sangat berpengaruh pada tegangan yang akan Anda gunakan. Sebut saja apabila Anda memiliki tegangan yang hanya 220 Volt, alangkah baiknya jangan membeli kontaktor magnetic yang memiliki tegangan lebih dari tegangan tersebut.
Kesalahan memilih tegangan ini nantinya akan membuat kerja kontaktor tidak maksimal. Sebut saja seperti bergetar saja karena kurangnya tegangan masuk. Namun apabila tegangan yang ada adalah 380 volt, Anda bisa membeli jenis kontraktor magnetic yang memiliki spesifikasi 220 volt. Adapun perbedaan cara kerja kontraktor magnetik AC dan DC akan dijelaskan lebih lanjut. Dimana cara kerja jenis kontraktor AC dan juga DC, satu sama lain memiliki beberapa perbedaan mendasar. Karena kontaktor magnetic DC tidak memiliki frekuensi maka apabila tegangan DC nanti akan masuk pada setiap kumparan atau coil.
Nantinya kontaktor DC yang memiliki inti bahan feromagnetik tersebut akan menjadi sebuah magnet. Dengan adanya sifat kemagnetan didalam inti besi, bisa dipastikan bahwa inti besi yang nantinya bergerak akan langsung tertarik. Sehingga nantinya poros yang ada pada inti besi akan bergerak dan digabung dengan kontak jenis NO atau NC. Yang akhirnya akan bekerja menjadi sakelar untuk membuka dan menutup listrik. Sedangkan pada kontaktor magnetik yang berjenis AC, jika ada arus listrik masuk disetiap kumparan atau coil dengan berintikan besi. Bisa dipastikan inti besi tadi harus dipasangkan cincin yang telah terhubung singkat.
Hal tersebut akan berfungsi sebagai bahan yang mampu meredam getaran dari inti besi. Karena inti besi tadi mengakibatkan adanya frekuensi yang kira-kira sebesar 50 HZ dalam aliran listrik tersebut. Begitulah detail singkat cara kerja kontraktor magnetik. Dengan mengetahui cara kerja kontaktor yang berjenis magnet ini semoga Anda dapat mempraktekkan untuk pengontrolan sakelar Anda. Demikian informasi singkat ini, semoga dengan info tadi Anda bisa mendapatkan informasi terkait artikel. Akhir kata terima kasih sudah berkunjung dan sampai jumpa pada ulasan artikel yang berikutnya.